Berikut Penyabab-penyabab Keguguran

Sekitar 1 dari 4 kehamilan pertama berakhir dengan keguguran, umumnya dalam 12 minggu pertama. Sering kali penyebabnya tidak diketahui dan mungkin tidak diperiksa lebih lanjut kecuali wanita tersebut telah mengalami 3 kali atau lebih keguguran berturut-turut, yang dikenal sebagai "keguguran berulang".

Mengapa keguguran terjadi ? sejumlah keguguran terjadi akibat masalah genetik yang jarang (akibat kelainan kromosom) ketika bayi tidak berkembang baik. Masalah genetik menyebabkan 60 persen keguguran dini. Jika anda menganggap inilah penyebabnya, anda dapat meminta pemeriksaan jaringan bayi. Berdasarkan hasil ini, anda mungkin perlu berkonsultasi dengan spesialis untuk mendiskusikan resiko keguguran terjadi kembali. Setelah 12 minggu, kemungkinan anda kehilangan bayi akibat gangguan kromosom menurun sampai 10 persen; namun demikian, jika anda berusia lebih dari 35 tahun, risiko tersebut lebih tinggi. Penyebab keguguran lain yang lebih jarang adalah fibroid (pertumbuhan bukan kanker), infeksi, masalah-masalah rahim, ketidak seimbangan hormon, dan gangguan sistem kekebalan. Kehamilan ektopik, pada gambar, terjadi ketika embrio tertanam di dalam saluran telur dan perlu diangkat.

Pada 99 persen kehamilan ektopik, sel telur tertanam (terimplantasi) di dalam saluran telur, kadang-kadang sel telur ini; tertanam di dalam leher rahim atau ovarium. Kehamilan ektopik dapat merusak saluran telur, dan diperlukan tindakan medis untuk membuangnya.

Apa yang dapat menyebabkan keguguran pada kehamilan tua ? Keguguran pada kehamilan tua (disebut sebagai lahir mati setelah usia kehamilan 24 minggu) dapat disebabkan oleh leher rahim yang lemah (atau "inkompeten"), menyebabkan leher rahim membuka terlalu dini. Keadaan ini terjadi pada 15 persen keguguran berulang. Pada kehamilan selanjutnya, alat yang diletakkan di sekitar leher rahim dapat memperkuat otot ini dan mencegah pembukaan terlalu dini. Penyebab lain adalah plasenta yang tidak berfungsi dengan baik dan mempengaruhi perkembangan bayi.